| inidaros~ |
LIEBE UND ZEIT
(CINTA DAN WAKTU)
Kediri, 4 Januari 2012
Lagi.
Ariko termangu menatap gadis cantik yang tengah bermain
gitar di ruang kesenian itu. Sudah 3 bulan ini sejak Ariko pindah sekolah di
Kediri ia memata-matai seorang gadis. Gadis yang sejak awal sudah berhasil
menarik perhatiannya. Berawal dari ia yang kesasar untuk menemukan kelas
barunya dan malah berakhir di depan ruang kesenian,berdiri diam di depan pintu
sambil terpesona menatap seorang gadis yang tengah bernyanyi dengan bermain
gitar. Bukan pertama kali ia melihat seorang gadis bernyanyi dengan bermain
gitar tapi entah kenapa gadis yang di depannya ini membuat matanya tak bisa
memandangi objek lainnya selain gadis itu sendiri.Permainan gitar dan suara
gadis itu memang indah tapi bukan hanya itu yang membuatnya terpesona,
melainkan juga karena ekspresi yang di tunjukkan gadis itu sungguh menarik.
Begitu alami dan manis, pikir Ariko sendiri.
Namanya Arisa Daishi, murid kelas 11 sama seperti dirinya
dan kelasnya berjarak 2 kelas dari kelas Ariko. Sejauh ini hanya itu informasi
yang bisa di dapatkan Ariko.
Suara bel masuk kelas berbunyi. Ariko terpaksa harus
meninggalkan tempat persembunyiannya dan kembali ke kelas sebelum Arisa
menyadari kehadiran Ariko.
“kau darimana saja Ar?”, tanya Ardani. Teman sebangkuku.
“biasa Dan, seperti kau tidak tau kebiasaanku
saja..”,jawabku.
“kau ini beraninya menguntit saja, cepat tembak kalau memang
suka, kalau kelamaan nanti di ambil orang lhoh..”
“iya aku tau, hanya menunggu waktu yang tepat saja..”
“terserah kau sajalah..”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 18 Januari 2012
Lagi-lagi aku terdiam menatap Arisa.
Bukan karena terpesona tapi karena melihat Arisa sedang makan siang di kantin
dengan seorang siswa. Di lihat dari lokasi sekolahnya siswa tersebut adalah
kakak kelas Ariko, kelas 12. Tiba-tiba saja perasaan marah menyusup dalam hati
Ariko, apakah mungkin ia cemburu ?
Dan entah itu di sengaja atau tidak
saat ia menatap Arisa, Arisa juga mendongak, tatapan mereka bertemu beberapa
detik. Kemarahan yang ada di hati Ariko tadi tiba-tiba menghilang di gantikan
dengan debaran jantung yang berdetak 2x lebih cepat dari biasanya saat melihat
Arisa sedikit menyunggingkan senyum ke arahnya. Dan secara otomatis Ariko juga
ikut tersenyum membalas senyuman Arisa.
“heii, aku menyuruhmu menunggu di kursi
bukan malah berdiri di tengah jalan sambil menatap Arisa seperti orang idiot
seperti ini”,ucap Ardani yang entah muncul darimana.
Dan baru kali ini aku sangat bangga
mempunya teman Ardani, kenapa ? karena Ardani mengambil tempat duduk yang
semeja dengan Arisa.
“maaf mengganggumu Kak Rio, bolehkah
kami bergabung dengan kalian, meja yang lain sudah penuh tidak ada bangku
kosong lagi..”
Lhoh Ardani mengenal kakak kelas yang
sedang duduk bersama Arisa ? kenapa ia bodoh sekali, sedari tadi tidak tanya
pada Ardani.
“tentu saja Dan , silahkan..”
Ariko dan Ardani duduk satu meja
bersama Arisa. Ardani mengambil tempat duduk di depan kakak kelasnya, sedngkan
Ariko duduk berhadapan dengan Arisa.
“bagaimana kabarmu Dan ? sudah lama
sekali aku tidak mengobrol santai denganmu”, tanya Rio.
“baik kak, kau saja yang tak pernah
masuk sekolah.. selalu sibuk dengan kejuaraan karatemu itu..”,jawab Ardani.
“ngomong-ngomong dia siapa Dan ? aku
tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya..”
“oh dia teman sekelasku kak, namanya
Ariko baru pindah awal semester lalu..”
“benarkah ? perkenalkan namaku Rio anak
kelas 12, dan yang di sebelahku ini sepupuku Arisa, dia sama seperti kalian,
kelas 11..”,ucap Rio
Ariko menyambut uluran tangan Rio, lalu
kemudian beralih menyambut tangan Arisa. Setelah 4 bulan akhirnya dia bisa
berkenalan dengan Arisa secara resmi. Astaga ! dengan melihat senyum Arisa
seperti ini saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga, apalagi nanti jika bisa
dekat.
“ngomong-ngomong, kau mempunyai wajah
yang lumayan tampan Ariko, apakah kau sudah menjadi incaran siswi-siswi disini
?”,tanya Rio jahil
“tentu saja sudah ada kak, tapi sayang
dari sekian banyak gadis yang menyukainya belum ada satupun yang menarik
perhatiannya”, sahut Ardani
“mungkin karena sudah ada yang di
sukainya disini..”,ucap Arisa menambahi
“dan
orang itu kau !”,batin Ardani menjerit
“kalian ini apa-apaan.. “,jawab Ariko
Kediri, 2 Februari 2012
“kau mau kemana ?”, teriak Ardani
“ruang kesenian, lagipula inikan jam
kosong, aku pergi dulu Dan”, jawab Ariko
Kemudian berlalu pergi, melangkahkan
kaki dengan pasti menuju ruang kesenian. Ariko melihat sekeliling, ruang
kesenian itu sepi mungkin karena ini masih jam pelajaran. Ariko berjalan
mendekati sudut ruangan,tempat dimana di letakkannya piano. Lalu dengan
perlahan jemari Ariko mulai menari diatas tuts-tuts piano.
Everyone can see
(semua orang bisa melihat)
There’s
a change in me
(ada yang berubah dalam diriku)
They all say I’m not
the same
(mereka
semua bilang aku tak sama)
Kid I used to be
(seperti
aku biasanya)
Don’t go out and play
(tak keluar dan bermain)
I’ll just dream all
day
(aku hanya melamun sepanjang hari)
They
don’t know what’s wrong with me
(mereka tak tahu ada apa denganku)
And
I’m too shy to say
(dan aku terlalu malu untuk
mengatakannya)
Saat Ariko mulai membuka mulut untuk
melanjutkan nyanyiannya di bagian reff tiba-tiba sudah adda suara yang
mendahuluinya.
It’s my first love
(ini cinta pertamaku)
What I’m dreaming of
(yang selalu kubayangkan)
When i go to bed
(saat kuberanjak tidur)
When I lay my head
upon my pillow
(saat kubaringkan kepalaku di bantal)
Don’t know what to do
(tak tau apa yang harus kulakukan)
Itu suara Arisa, Ariko seperti bermimpi
saat Arisa sudah ada di depannya bernyanyi bersama Ariko. Aku yang masih
menatap kagum Arisa hanya mengiringinya bernyanyi. Tiba-tiba saja Arisa memberi
Ariko isyarat untuk ikut bernyanyi bersamanya.
Cause I’m feeling my first love
(karena aku sedang merasakan cinta pertamaku)
My first love.........
(cinta pertamaku.........)
Nikka Costa-First Love
”suaramu bagus ..”,ucap Ariko tanpa sadar.
“terimakasih, suaramu juga begitu,aku baru tau
ternyata kau bisa bermain musik”,ucap Arisa.
“hehe, sebenarnya aku bisa bermain semua alat
musik..”,ucap Ariko malu-malu.
“lalu kenapa setiap aku berada di ruang
kesenian, kau hanya berdiri di belakang pintu..”
Arisa tau ? pikir Ariko
“kau tau aku disana ?”,tanya Ariko kaget.
“tentu saja, dari awal kau pindah aku sudah
tau..”
“apaa ? ba.. bagaimana kau bisa tau ? akukan
sudah bersembunyi..”,tanya Ariko tergagap.
“kau memang bersembunyi di belakang pintu, tapi
kau tidak lupakan bahwa pintu itu terbuat dari kaca bukan kayu ? tentu saja
bayanganmu terlihat dari sini..”,jawab Arisa.
“kenapa aku sebodoh itu?”,bisik Ariko pada
dirinya sendiri.
Meruntukki kebodohannya. Bagaimana bisa ia
sudah ketahuan, dan baru menyadarinya setelah sekian lama ?
“kau lucu sekali...”,ucap Arisa diiringi sebuah
tawa.
“Manis !” Ariko menggumamkan
kata itu berkali-kali dalam hatinya saat melihat tawa Arisa. Ariko hanya
menanggapinya dengan sebuah tawa yang terdengar aneh di telinga.
“Ariko, kau mau bergabung denganku ?”,tanya
Arisa.
“mengikuti ekskul musik, kebetulan hanya aku
yang tidak punya kelompok.. kau mau satu kelompok denganku ?”
Ariko yakin semalam ia tidak bermimpi mendapat
bintang, tapi kenapa sekarang ia mendapatkan kesempatan emas ?
“yaa boleh, kebetulan aku juga belum menentukan
akan ikut ekskul apa..”,jawab Ariko, menormalkan suaranya agar terlihat biasa
saja meskipun dalam hatinya sudah bersorak gembira.
“baiklah, jika kau tidak sibuk bisakah nanti
sepulang sekolah kita latihan sebentar disini, karna 2 hari lagi ketua akan
mengadakan lomba untuk pemilihan kelompok terbaik.
“tentu saja, sepulang sekolah disini, sekarang
aku harus kembali ke kelas dulu, sampai jumpa nanti Arisa..”
“sampai jumpa Ariko..”
Kediri, 10 April 2012
Setelah
lomba menyanyi di laksanakan, Ariko dan Arisa di nobatkan menjadi pasangan
kelompok terbaik. Berkat kemenangan itu, Ariko dan Arisa semakin dekat. Mereka
sering sekali menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar bersama, seperti
sekarang ini, mereka berdua sedang berada di salah satu bangku di taman kota
untuk bermain bersama.
“Arisa, aku punya sebuah lagu untukmu..”
“lagu ? lagu apa ?”
Ariko dengan perlahan mulai memainkan
gitarnya,merangkai beberapa kunci nada menjadi sebuah musik.
Tak pernah ku menyesal
Ku hanya trus berharap
Mungkin ini hanya, cobaan di dalam hidup
Dan aku trus berseru, menahan air mata
Menunggu keajaiban
Kau jatuh dari surga, kau malaikat yang tak bersayap
Semua berubah, sejak kau ada di dunia
Aku tak menyangka, tapi aku percaya
Dan waktu trus berlalu
Kau buat semua nyata, ku lihat keajaiban
Kau jatuh dari surga, kau malaikat yang tak bersayap
The Overtunes- Jatuh Dari Surga
Ariko memandang Arisa pada lirik terakhir lagu
tersebut, lalu tersenyum manis pada Arisa.
“apa maksud lagu tadi ?”,tanya Arisa bingung.
“aku ingin jujur kepadamu sebelum aku pergi..”
“pergi ? kemana ? kenapa ?”,tanya Arisa panik.
Ariko tersenyum sekilah sebelum menjawab
pertanyaan Arisa.
“aku akan pergi selama 1 tahun ke Jerman”
“apa ? kenapa ?”
“aku akan mengikuti pelatihan pemain basket
internasional disana.. kau tidak lupakan bahwa aku ini atlet ?”
“yaa, tapi kenapa mendadak sekali ?”
Ariko mengulurkan tangannya menyentuh rambut
Arisa, menyelipkan rambut yang berada di sisi wajah ke belakang telinga. Itu
merupakan tindakan romantis pertama Ariko pada Arisa.
“sebenarnya tidak mendadak, hanya saja aku lupa
memberitahumu..maafkan aku”
“itu artinya kau akan kembali ke Indonesia saat
pertengahan kelas 12?”
Ariko mengangguk, mengiyakan pertanyaan Arisa.
“kapan kau akan pergi ?”
“hari minggu nanti.. sebelum aku pergi, aku
ingin jujur padamu..”
Arisa hanya diam, mendengarkan dengan serius
apa yang ingin di ucapkan Ariko.
“ Arisa meskipun aku baru mengetahui dirimu
sejak 7 bulan yang lalu, dan baru kenal dekat denganmu 4 bulan ini, tapi jujur
aku sudah mulai menyukaimu saat pertama kali melihatmu bernyanyi di ruang
kesenian, dan setelah 4 bulan mengenalmu aku semakin menyukaimu, kau bukan
hanya cantik secara fisik tapi kau juga cantik secara hati, dan senyummu..senyum
itu membuat siapa saja yang melihatnya juga akan ikut tersenyum, aku sangat
menyukaimu.. untuk saat ini aku tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku,aku
hanya ingin kau tau perasaanku yang sejujurnya..”
Arisa tersenyum sekilas,entahlah Ariko sendiri
juga tidak tau apa maksud senyumannya itu.
“Ariko aku ingin sekali menjawab perasaanmu
itu, hanya saja aku sendiri tidak tau bagaiman rasanya cinta kepada lawan
jenis..”ucap Arisa kikuk.
Ariko tersenyum simpul. Inilah mengapa alasan
Ariko sangat menyukai Arisa. Dia berbeda
dari perempuan lainnya,polos dan manis..
“tunggu aku 1 tahun lagi, jika dalam 1 tahun
ini kau merasakan perasaan rindu setiap waktu dan saat kau memikirkanku
jantungmu berdetak lebih cepat, itu tandanya kau juga mencintaiku”
“baiklah aku akan menunggumu 1 tahun lagi..”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 24 April 2013
Suara kicau burung sudah bersaut-sautan
membentuk sebuah irama, sinar mentari mulai muncul di tengah-tengah awan, jam
dinding juga sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Namun Arisa masih tetap setia
meringkuk di atas kasur. Wajar saja, belakangan ini Arisa sibuk sekali, setelah
Ariko pergi ke Jerman Arisa memutuskan untuk berlatih bagaimana cara bermain
basket saat pulang sekolah. Ia penasaran dimana letak keseruan permainan basket
sampai-sampai Ariko harus pergi ke Jerman untuk berlatih basket, maklum saja
Arisa bukanlah tipe orang yang suka berolahraga, ia hanya ingin berolahraga
jika moodnya mendukung. Kegiatan tidur Arisa terpaksa terganggu saat tiba-tiba
poselnya berbunyi. Dengan keadaan setengah sadar Arisa membuka pesan yang masuk.
Ariko !
Arisa langsung terlonjak kaget saat mendapati
sms dari Ariko, sudah satu tahun Ariko di Jerman, selama itu Ariko tidak pernah
berhubungan dengan Arisa dan satu tahun pula Arisa harus merasakan perasaan
rindu kepada Ariko. Dengan segera Arisa membuka pesan Ariko.
Cek email
sekarang !
Langsung saja Arisa melompat dari tempat
tidurnya menuju meja belajar, menyalakan laptop dan membuka emailnya. Ada
sebuah video yang masuk, Arisa membuka video itu.
Hallo cantik....
Ya Tuhan itu Ariko, sudah lama sekali ia tidak melihat dan mendengar
suara Ariko.
Ini masih pagi ya di Indonesia, selamat pagi Arisa..
Bagaimana kabarmu ? aku harap kau baik-baik saja.
Kau tau, aku sudah mulai bosan disini, setiap hari hanya
bertemu laki-laki, disini juga tidak ada perempuan yang secantik dirimu untuk
dilihat, rasanya aku ingin sekali pulang ke Indonesia sekarang, tapi aku tidak
bisa.
Arisa maafkan aku karena tidak bisa pulang dalam 12 bulan,
aku baru saja mengalami cedera,kakiku terluka parah saat latihan dan itu
membuatku harus berada disini lebih lama lagi. Maafkan aku juga karena tak
pernah menghubungimu, jadwalku padat sekali disini harus latihan setiap
harinya, sekali lagi maafkan aku..
Dan Arisa, aku sangat merindukanmu rasanya ingin sekali
sekarang aku berlari menghampirimu dan memelukmu, hehe Apakah kau juga sudah
merasakan perasaan yang sama denganku ? setelah kau melihat video ini akan ku
pastikan aku menelponmu, jadi bersiaplah pegang hpmu..
Arisa, ich liebe dich !
Arisa menutup mulutnya menahan haru, tidak
percaya bahwa Ariko seromantis itu, jantungnya berdetak 2x lebih cepat
tiba-tiba saja ia rindu sekali dengan Ariko. Tangannya bergetar, ponsel yang
dipegangnya bergetar. Itu telepon dari
Ariko. Dengan terburu-buru Arisa menjawab telponnya.
”halo ?”
“hei cantik, apa
kabar ?”
“kabarku baik,
bagaimana denganmu ?”
“aku juga baik,
jadi bagaimana ?”
“apanya ?”
“apakah kau juga
merindukanku ?”
“yaa”, jawab Arisa
lirih
Mereka berdua
sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Sibuk dengan pikiran masing-masing
“maafkan aku Arisa,
aku janji akan pulang secepatnya..tunggu aku beberapa bulan lagi”
“yaa, cepatlah
kembali Ariko”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 07 Juni 2013
Suara dentuman bola basket yang di pantulkan
terdengar dari lapangan. Arisa terus mendribble bola basket itu sampai ia
merasa puas, kakinya sudah lelah meminta istirahat, sudah 2 jam ia mencoba
meluapkan emosinya dengan bermain basket.Setelah merasa puas mendribble bola
basket, Arisa memasukkan bola itu ke dalam ring dengan asal-asalan. Bolanya
hanya bisa menyentuh bibir ring, kemudian terlempar jauh ke belakang. Arisa
berjongkok di tengah lapangan, mencoba menahan tangis yang sedari tadi ingin
keluar. Ia sangat merindukan Ariko, sudah 14 bulan dan ia belum pulang juga ke
Idonesia. Kapan laki-laki itu akan pulang ?
“bukan begitu caranya bermain basket..”
Arisa terkesiap saat mendengar suara yang
familiar di telinganya. Arisa berdiri lalu kemudian berbalik.
Ariko !
dia ada disini !
“kau ?”,ucap Arisa bingung
Ariko tersenyum,melihat kekagetan di wajah
Arisa.
“itu sambutanmu saat aku pulang ?kau tidak mau
memelukku ?”,tanya Ariko, masih setia dengan senyum manisnya.
Tanpa membuang waktu lagi, Arisa berlari
menghambur memeluk Ariko.
“aku rindu sekali padamu, kau sudah besar
ternyata, dan semakin cantik..”
“aku juga..kau semakin tinggi”,ucap Arisa
serak, dia menangis.
“haha, kau saja yang tak tinggi-tinggi , sudah
jangan menangis, terimakasih telah bersedia menungguku..”
Arisa mengangguk.
“Ariko, Ich Liebe dich (aku mencintaimu)”
Ariko tersenyum mendengar pengakuan Arisa,kemudian
mereka kembali berpelukan.
Cinta dan waktu. Kapan akan bersatu ? entahlah, yang aku tau mereka bersatu
saat aku tidak menahan diri untuk mengakui perasaanku yang sesungguhnya padamu.
Karena aku percaya apapun yang terjadi nantinya, itulah yang terbaik untukku.
_Liebe und Zeit_

