Jumat, 03 Juni 2016

LIEBE UND ZIET



inidaros~

 

LIEBE UND ZEIT
(CINTA DAN WAKTU)
Kediri, 4 Januari 2012
Lagi.
Ariko termangu menatap gadis cantik yang tengah bermain gitar di ruang kesenian itu. Sudah 3 bulan ini sejak Ariko pindah sekolah di Kediri ia memata-matai seorang gadis. Gadis yang sejak awal sudah berhasil menarik perhatiannya. Berawal dari ia yang kesasar untuk menemukan kelas barunya dan malah berakhir di depan ruang kesenian,berdiri diam di depan pintu sambil terpesona menatap seorang gadis yang tengah bernyanyi dengan bermain gitar. Bukan pertama kali ia melihat seorang gadis bernyanyi dengan bermain gitar tapi entah kenapa gadis yang di depannya ini membuat matanya tak bisa memandangi objek lainnya selain gadis itu sendiri.Permainan gitar dan suara gadis itu memang indah tapi bukan hanya itu yang membuatnya terpesona, melainkan juga karena ekspresi yang di tunjukkan gadis itu sungguh menarik. Begitu alami dan manis, pikir Ariko sendiri.
Namanya Arisa Daishi, murid kelas 11 sama seperti dirinya dan kelasnya berjarak 2 kelas dari kelas Ariko. Sejauh ini hanya itu informasi yang bisa di dapatkan Ariko.
Suara bel masuk kelas berbunyi. Ariko terpaksa harus meninggalkan tempat persembunyiannya dan kembali ke kelas sebelum Arisa menyadari kehadiran Ariko.
“kau darimana saja Ar?”, tanya Ardani. Teman sebangkuku.
“biasa Dan, seperti kau tidak tau kebiasaanku saja..”,jawabku.
“kau ini beraninya menguntit saja, cepat tembak kalau memang suka, kalau kelamaan nanti di ambil orang lhoh..”
“iya aku tau, hanya menunggu waktu yang tepat saja..”
“terserah kau sajalah..”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 18 Januari 2012
Lagi-lagi aku terdiam menatap Arisa. Bukan karena terpesona tapi karena melihat Arisa sedang makan siang di kantin dengan seorang siswa. Di lihat dari lokasi sekolahnya siswa tersebut adalah kakak kelas Ariko, kelas 12. Tiba-tiba saja perasaan marah menyusup dalam hati Ariko, apakah mungkin ia cemburu ?
Dan entah itu di sengaja atau tidak saat ia menatap Arisa, Arisa juga mendongak, tatapan mereka bertemu beberapa detik. Kemarahan yang ada di hati Ariko tadi tiba-tiba menghilang di gantikan dengan debaran jantung yang berdetak 2x lebih cepat dari biasanya saat melihat Arisa sedikit menyunggingkan senyum ke arahnya. Dan secara otomatis Ariko juga ikut tersenyum membalas senyuman Arisa.
“heii, aku menyuruhmu menunggu di kursi bukan malah berdiri di tengah jalan sambil menatap Arisa seperti orang idiot seperti ini”,ucap Ardani yang entah muncul darimana.
Dan baru kali ini aku sangat bangga mempunya teman Ardani, kenapa ? karena Ardani mengambil tempat duduk yang semeja dengan Arisa.
“maaf mengganggumu Kak Rio, bolehkah kami bergabung dengan kalian, meja yang lain sudah penuh tidak ada bangku kosong lagi..”
Lhoh Ardani mengenal kakak kelas yang sedang duduk bersama Arisa ? kenapa ia bodoh sekali, sedari tadi tidak tanya pada Ardani.
“tentu saja Dan , silahkan..”
Ariko dan Ardani duduk satu meja bersama Arisa. Ardani mengambil tempat duduk di depan kakak kelasnya, sedngkan Ariko duduk berhadapan dengan Arisa.
“bagaimana kabarmu Dan ? sudah lama sekali aku tidak mengobrol santai denganmu”, tanya Rio.
“baik kak, kau saja yang tak pernah masuk sekolah.. selalu sibuk dengan kejuaraan karatemu itu..”,jawab Ardani.
“ngomong-ngomong dia siapa Dan ? aku tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya..”
“oh dia teman sekelasku kak, namanya Ariko baru pindah awal semester lalu..”
“benarkah ? perkenalkan namaku Rio anak kelas 12, dan yang di sebelahku ini sepupuku Arisa, dia sama seperti kalian, kelas 11..”,ucap Rio
Ariko menyambut uluran tangan Rio, lalu kemudian beralih menyambut tangan Arisa. Setelah 4 bulan akhirnya dia bisa berkenalan dengan Arisa secara resmi. Astaga ! dengan melihat senyum Arisa seperti ini saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga, apalagi nanti jika bisa dekat.
“ngomong-ngomong, kau mempunyai wajah yang lumayan tampan Ariko, apakah kau sudah menjadi incaran siswi-siswi disini ?”,tanya Rio jahil
“tentu saja sudah ada kak, tapi sayang dari sekian banyak gadis yang menyukainya belum ada satupun yang menarik perhatiannya”, sahut Ardani
“mungkin karena sudah ada yang di sukainya disini..”,ucap Arisa menambahi
“dan orang itu kau !”,batin Ardani menjerit
“kalian ini apa-apaan.. “,jawab Ariko
Kediri, 2 Februari 2012
“kau mau kemana ?”, teriak Ardani
“ruang kesenian, lagipula inikan jam kosong, aku pergi dulu Dan”, jawab Ariko
Kemudian berlalu pergi, melangkahkan kaki dengan pasti menuju ruang kesenian. Ariko melihat sekeliling, ruang kesenian itu sepi mungkin karena ini masih jam pelajaran. Ariko berjalan mendekati sudut ruangan,tempat dimana di letakkannya piano. Lalu dengan perlahan jemari Ariko mulai menari diatas tuts-tuts piano.
          Everyone can see
            (semua orang bisa melihat)
        There’s a change in me
            (ada yang berubah dalam diriku)
        They all say I’m not the same
            (mereka semua bilang aku tak sama)
        Kid I used to be
            (seperti aku biasanya)
        Don’t go out  and play
        (tak keluar dan bermain)
        I’ll just dream all day
        (aku hanya melamun sepanjang hari)
They don’t know what’s wrong with me
(mereka tak tahu ada apa denganku)
And I’m too shy to say
(dan aku terlalu malu untuk mengatakannya)
Saat Ariko mulai membuka mulut untuk melanjutkan nyanyiannya di bagian reff tiba-tiba sudah adda suara yang mendahuluinya.
          It’s my first love
            (ini cinta pertamaku)
What I’m dreaming of
(yang selalu kubayangkan)
When i go to bed
(saat kuberanjak tidur)
When I lay my head upon my pillow
(saat kubaringkan kepalaku di bantal)
Don’t know what to do
(tak tau apa yang harus kulakukan)
Itu suara Arisa, Ariko seperti bermimpi saat Arisa sudah ada di depannya bernyanyi bersama Ariko. Aku yang masih menatap kagum Arisa hanya mengiringinya bernyanyi. Tiba-tiba saja Arisa memberi Ariko isyarat untuk ikut bernyanyi bersamanya.
          Cause I’m feeling my first love
(karena aku sedang merasakan cinta pertamaku)
            My first love.........
(cinta pertamaku.........)
Nikka Costa-First Love
”suaramu bagus ..”,ucap Ariko tanpa sadar.
“terimakasih, suaramu juga begitu,aku baru tau ternyata kau bisa bermain musik”,ucap Arisa.
“hehe, sebenarnya aku bisa bermain semua alat musik..”,ucap Ariko malu-malu.
“lalu kenapa setiap aku berada di ruang kesenian, kau hanya berdiri di belakang pintu..”
Arisa tau ? pikir Ariko
“kau tau aku disana ?”,tanya Ariko kaget.
“tentu saja, dari awal kau pindah aku sudah tau..”
“apaa ? ba.. bagaimana kau bisa tau ? akukan sudah bersembunyi..”,tanya Ariko tergagap.
“kau memang bersembunyi di belakang pintu, tapi kau tidak lupakan bahwa pintu itu terbuat dari kaca bukan kayu ? tentu saja bayanganmu terlihat dari sini..”,jawab Arisa.
“kenapa aku sebodoh itu?”,bisik Ariko pada dirinya sendiri.
Meruntukki kebodohannya. Bagaimana bisa ia sudah ketahuan, dan baru menyadarinya setelah sekian lama ?
“kau lucu sekali...”,ucap Arisa diiringi sebuah tawa.
“Manis !” Ariko menggumamkan kata itu berkali-kali dalam hatinya saat melihat tawa Arisa. Ariko hanya menanggapinya dengan sebuah tawa yang terdengar aneh di telinga.
“Ariko, kau mau bergabung denganku ?”,tanya Arisa.
“mengikuti ekskul musik, kebetulan hanya aku yang tidak punya kelompok.. kau mau satu kelompok denganku ?”
Ariko yakin semalam ia tidak bermimpi mendapat bintang, tapi kenapa sekarang ia mendapatkan kesempatan emas ?
“yaa boleh, kebetulan aku juga belum menentukan akan ikut ekskul apa..”,jawab Ariko, menormalkan suaranya agar terlihat biasa saja meskipun dalam hatinya sudah bersorak gembira.
“baiklah, jika kau tidak sibuk bisakah nanti sepulang sekolah kita latihan sebentar disini, karna 2 hari lagi ketua akan mengadakan lomba untuk pemilihan kelompok terbaik.
“tentu saja, sepulang sekolah disini, sekarang aku harus kembali ke kelas dulu, sampai jumpa nanti Arisa..”
“sampai jumpa Ariko..”
Kediri, 10 April 2012
 Setelah lomba menyanyi di laksanakan, Ariko dan Arisa di nobatkan menjadi pasangan kelompok terbaik. Berkat kemenangan itu, Ariko dan Arisa semakin dekat. Mereka sering sekali menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar bersama, seperti sekarang ini, mereka berdua sedang berada di salah satu bangku di taman kota untuk bermain bersama.
“Arisa, aku punya sebuah lagu untukmu..”
“lagu ? lagu apa ?”
Ariko dengan perlahan mulai memainkan gitarnya,merangkai beberapa kunci nada menjadi sebuah musik.
           
Tak pernah ku menyesal
       Ku hanya trus berharap
Mungkin ini hanya, cobaan di dalam hidup
Dan aku trus berseru, menahan air mata
Menunggu keajaiban
Kau jatuh dari surga, kau malaikat yang tak bersayap
Semua berubah, sejak kau ada di dunia
Aku tak menyangka, tapi aku percaya
Dan waktu trus berlalu
Kau buat semua nyata, ku lihat keajaiban
Kau jatuh dari surga, kau malaikat yang tak bersayap
The Overtunes- Jatuh Dari Surga
Ariko memandang Arisa pada lirik terakhir lagu tersebut, lalu tersenyum manis pada Arisa.
“apa maksud lagu tadi ?”,tanya Arisa bingung.
“aku ingin jujur kepadamu sebelum aku pergi..”
“pergi ? kemana ? kenapa ?”,tanya Arisa panik.
Ariko tersenyum sekilah sebelum menjawab pertanyaan Arisa.
“aku akan pergi selama 1 tahun ke Jerman”
“apa ? kenapa ?”
“aku akan mengikuti pelatihan pemain basket internasional disana.. kau tidak lupakan bahwa aku ini atlet ?”
“yaa, tapi kenapa mendadak sekali ?”
Ariko mengulurkan tangannya menyentuh rambut Arisa, menyelipkan rambut yang berada di sisi wajah ke belakang telinga. Itu merupakan tindakan romantis pertama Ariko pada Arisa.
“sebenarnya tidak mendadak, hanya saja aku lupa memberitahumu..maafkan aku”
“itu artinya kau akan kembali ke Indonesia saat pertengahan kelas 12?”
Ariko mengangguk, mengiyakan pertanyaan Arisa.
“kapan kau akan pergi ?”
“hari minggu nanti.. sebelum aku pergi, aku ingin jujur padamu..”
Arisa hanya diam, mendengarkan dengan serius apa yang ingin di ucapkan Ariko.
“ Arisa meskipun aku baru mengetahui dirimu sejak 7 bulan yang lalu, dan baru kenal dekat denganmu 4 bulan ini, tapi jujur aku sudah mulai menyukaimu saat pertama kali melihatmu bernyanyi di ruang kesenian, dan setelah 4 bulan mengenalmu aku semakin menyukaimu, kau bukan hanya cantik secara fisik tapi kau juga cantik secara hati, dan senyummu..senyum itu membuat siapa saja yang melihatnya juga akan ikut tersenyum, aku sangat menyukaimu.. untuk saat ini aku tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku,aku hanya ingin kau tau perasaanku yang sejujurnya..”
Arisa tersenyum sekilas,entahlah Ariko sendiri juga tidak tau apa maksud senyumannya itu.
“Ariko aku ingin sekali menjawab perasaanmu itu, hanya saja aku sendiri tidak tau bagaiman rasanya cinta kepada lawan jenis..”ucap Arisa kikuk.
Ariko tersenyum simpul. Inilah mengapa alasan Ariko sangat menyukai Arisa. Dia berbeda dari perempuan lainnya,polos dan manis..
“tunggu aku 1 tahun lagi, jika dalam 1 tahun ini kau merasakan perasaan rindu setiap waktu dan saat kau memikirkanku jantungmu berdetak lebih cepat, itu tandanya kau juga mencintaiku”
“baiklah aku akan menunggumu 1 tahun lagi..”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 24 April 2013
Suara kicau burung sudah bersaut-sautan membentuk sebuah irama, sinar mentari mulai muncul di tengah-tengah awan, jam dinding juga sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Namun Arisa masih tetap setia meringkuk di atas kasur. Wajar saja, belakangan ini Arisa sibuk sekali, setelah Ariko pergi ke Jerman Arisa memutuskan untuk berlatih bagaimana cara bermain basket saat pulang sekolah. Ia penasaran dimana letak keseruan permainan basket sampai-sampai Ariko harus pergi ke Jerman untuk berlatih basket, maklum saja Arisa bukanlah tipe orang yang suka berolahraga, ia hanya ingin berolahraga jika moodnya mendukung. Kegiatan tidur Arisa terpaksa terganggu saat tiba-tiba poselnya berbunyi. Dengan keadaan setengah sadar Arisa membuka pesan yang  masuk.
Ariko !
Arisa langsung terlonjak kaget saat mendapati sms dari Ariko, sudah satu tahun Ariko di Jerman, selama itu Ariko tidak pernah berhubungan dengan Arisa dan satu tahun pula Arisa harus merasakan perasaan rindu kepada Ariko. Dengan segera Arisa membuka pesan Ariko.
Cek email sekarang !
Langsung saja Arisa melompat dari tempat tidurnya menuju meja belajar, menyalakan laptop dan membuka emailnya. Ada sebuah video yang masuk, Arisa membuka video itu.
Hallo cantik....
Ya Tuhan itu Ariko, sudah lama sekali ia tidak melihat dan mendengar suara Ariko.
Ini masih pagi ya di Indonesia, selamat pagi Arisa..
Bagaimana kabarmu ? aku harap kau baik-baik saja.
Kau tau, aku sudah mulai bosan disini, setiap hari hanya bertemu laki-laki, disini juga tidak ada perempuan yang secantik dirimu untuk dilihat, rasanya aku ingin sekali pulang ke Indonesia sekarang, tapi aku tidak bisa.
Arisa maafkan aku karena tidak bisa pulang dalam 12 bulan, aku baru saja mengalami cedera,kakiku terluka parah saat latihan dan itu membuatku harus berada disini lebih lama lagi. Maafkan aku juga karena tak pernah menghubungimu, jadwalku padat sekali disini harus latihan setiap harinya, sekali lagi maafkan aku..
Dan Arisa, aku sangat merindukanmu rasanya ingin sekali sekarang aku berlari menghampirimu dan memelukmu, hehe Apakah kau juga sudah merasakan perasaan yang sama denganku ? setelah kau melihat video ini akan ku pastikan aku menelponmu, jadi bersiaplah pegang hpmu..
Arisa, ich liebe dich !
Arisa menutup mulutnya menahan haru, tidak percaya bahwa Ariko seromantis itu, jantungnya berdetak 2x lebih cepat tiba-tiba saja ia rindu sekali dengan Ariko. Tangannya bergetar, ponsel yang dipegangnya bergetar. Itu telepon dari Ariko. Dengan terburu-buru Arisa menjawab telponnya.
”halo ?”
“hei cantik, apa kabar ?”
“kabarku baik, bagaimana denganmu ?”
“aku juga baik, jadi bagaimana ?”
“apanya ?”
“apakah kau juga merindukanku ?”
“yaa”, jawab Arisa lirih
Mereka berdua sama-sama terdiam untuk beberapa saat. Sibuk dengan pikiran masing-masing
“maafkan aku Arisa, aku janji akan pulang secepatnya..tunggu aku beberapa bulan lagi”
“yaa, cepatlah kembali Ariko”
_Liebe und Zeit_
Kediri, 07 Juni 2013
Suara dentuman bola basket yang di pantulkan terdengar dari lapangan. Arisa terus mendribble bola basket itu sampai ia merasa puas, kakinya sudah lelah meminta istirahat, sudah 2 jam ia mencoba meluapkan emosinya dengan bermain basket.Setelah merasa puas mendribble bola basket, Arisa memasukkan bola itu ke dalam ring dengan asal-asalan. Bolanya hanya bisa menyentuh bibir ring, kemudian terlempar jauh ke belakang. Arisa berjongkok di tengah lapangan, mencoba menahan tangis yang sedari tadi ingin keluar. Ia sangat merindukan Ariko, sudah 14 bulan dan ia belum pulang juga ke Idonesia. Kapan laki-laki itu akan pulang ?
“bukan begitu caranya bermain basket..”
Arisa terkesiap saat mendengar suara yang familiar di telinganya. Arisa berdiri lalu kemudian berbalik.
Ariko ! dia ada disini !
“kau ?”,ucap Arisa bingung
Ariko tersenyum,melihat kekagetan di wajah Arisa.
“itu sambutanmu saat aku pulang ?kau tidak mau memelukku ?”,tanya Ariko, masih setia dengan senyum manisnya.
Tanpa membuang waktu lagi, Arisa berlari menghambur memeluk Ariko.
“aku rindu sekali padamu, kau sudah besar ternyata, dan semakin cantik..”
“aku juga..kau semakin tinggi”,ucap Arisa serak, dia menangis.
“haha, kau saja yang tak tinggi-tinggi , sudah jangan menangis, terimakasih telah bersedia menungguku..”
Arisa mengangguk.
“Ariko, Ich Liebe dich (aku mencintaimu)”
Ariko tersenyum mendengar pengakuan Arisa,kemudian mereka kembali berpelukan.
Cinta dan waktu. Kapan akan bersatu ? entahlah, yang aku tau mereka bersatu saat aku tidak menahan diri untuk mengakui perasaanku yang sesungguhnya padamu. Karena aku percaya apapun yang terjadi nantinya, itulah yang terbaik untukku.
_Liebe und Zeit_

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo