Selasa, 02 Juni 2015

MAAF



MAAF

Kata maaf saja mungkin tak cukup untukmu, namun sekarang aku hanya bisa mngucapkan kata maaf.
Maaf untuk semua yang pernah aku lakukan padamu, maafkan aku yang masih belum bisa memahamimu. Maafkan aku yang selalu mementingakan egoku. Maafkan lidahku yang selalu membuatmu terluka.
Kau tau dalam hatiku aku selalu menyalahkan diriku.
Kenapa aku sebodoh ini, jika aku mencoba menahan egoku sedikit saja, mungkin tidak akan berakhir begini.
Sekali lagi maafkan aku...... sahabat terbaikku.
~~~~
“jangan pernah menangis sendirian.. menangislah bersamaku..”,mohon Hana.
“tidak, biarkan aku saja yang menangis, kau tetaplah tersenyum.. air matamu terlalu berharga untuk menangis bersamaku Hana..”,jawab Arisa serak.
Air mata Arisa masih saja merembes keluar, bahkan di wajahnya sudah membentuk sungai kecil untuk air matanya keluar.
“tidak ! kita bersahabatkan... sahabat selalu bersama dalam suka ataupun duka, jika kau tersenyum maka aku juga tersenyum, jika kau menangis aku juga akan menangis Arisa..”,ucap Hana.
“aku telah menodai persahabatan kita Hana.. aku bukan sahabat yang baik bagimu, kau terlalu baik bagiku..”
“Tidak Arisa! Demi Tuhan jangan berkata begitu.. manusia tidak ada yang baik, semuanya pasti pernah berbuat kesalahan termasuk aku dirimupun juga.. “
“maafkan aku Hana.. maaf”,ucap Arisa, tubuhnya merosot jatuh ke lantai, kakinya lemas, tenanganya juga sudah habis karena terlalu lama menangis.
“berhentilah minta maaf , kita sama-sama salah..”
“tidak Hana, aku yang salah, aku minta maaf... maafkan aku..”
“sudahlah, jangan memperpanjang masalah ini.. kita akhiri saja semuanya, kita sudah SMA tidak bisakah kita berfikir yang lebih dewasa sedikit, bukan waktunya lagi kita menangis seperti ini, jadikanlah masalah ini sebagai pembelajaran kita untuk kedepannya..”
“ yaa, sekali lagi maafkan aku karena telah berbohong kepadamu, aku janji persahabatan kita kedepannya tidak akan ada kebohongan seperti ini lagi..”
Hana tersenyum pada Arisa, tiba-tiba saja senyumnya sedikit menghilang saat menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Arisa, matanya sayu, kulitnya yang putih sekarang lebih putih dari biasanya dan juga wajahnya pucat. Ada apa dengan Arisa ? kenapa Hana merasa ada yang tidak beres dengan Arisa ? Dan pemfikiran Hana buyar karena tiba-tiba saja Arisa jatuh ke dalam pelukannya.
“tidakk ! Arisa........”
Hana langsung terbangun dari mimpinya,  nafasnya tersengal, tubuhnya berkeringat.
Ya Tuhan... Ia bermimpi tentang Arisa lagi. Mimpinya tadi merupakan hari terakhir Hana bisa berbicara dengan Arisa, karena selanjutnya Arisa meninggal. Arisa menyembunikan sebuah fakta pada Hana, ia sakit sudah lama sekali. Dan entah apa maksud Arisa menyembunyikannya dari Hana. Yang jelas ia merasa berdosa sekali pada Arisa, sebagai sahabat yang setiap hari bertemu, sangat keterlaluan baginya jika tidak tau sahabatnya sedang bertarung dengan penyakitnya untuk bertahan hidup. Ya Tuhaannn.... aku menyesal
~~~~
“Arisa apa kabar ? apakah kau sudah tenang disana ? aku sangat merindukanmu.. kenapa kau pergi secepat ini ? kenapa kau pergi mennggalkanku sendirian ?”
Tangan Hana yang berada di atas batu nisan Arisa bergetar, Hana menutup mulutnya mencoba meredam tangisannya yang pecah..”
“Arisaa.... maafkan aku, jika saja kau tidak kerumahku hari itu, kau pasti masih di dunia ini bersamaku..jika saja aku tidak memeperpanjang masalah itu pasti kau masih bisa bertahan  sekarang, seharusnya kau mementingkan kondisimu dulu daripada menemui aku, maafkan aku Arisa, maaf.......sekali lagi maafkan aku..”
Hana tersenyum miris, kemudian mengusap air matanya dengan kasar.
“bodoh sekali aku ! maafkan aku Arisa, aku lupa jika kau tidak suka aku meminta maaf padamu........jadi aku harus bagaimana sekarang...?”,tanya Hana pilu.
Tiba-tiba saja suara Arisa bergema di telinganya, “tetaplah tersenyum, jangan pernah menangisiku, air matamu terlalu berharga untuk menangisiku..” ,kata-kata Arisa tersebut  semakin bergema di telinganya.
“baiklah Arisa, aku akan tersenyum untukmu.. sekarang aku harus pergi ke sekolah, ada tambahan kelas, lain kali aku akan kesini lagi... aku janji akan sering-sering menjengukmu..”,ucap Hana pada makam Arisa.

Persahabatan kita tidak akan pernah berakhir apapun penyebabnya. Yang aku tau, persahabatanku denganmu adalah seumur hidup. Jika aku salah aku minta maaf jika kau salah kau juga harus minta maaf. Tangan kita akan selalu menggenggam satu sama lain, karena tangan kita ini juga diciptakan untuk menguatkan satu sama lain, kau memang bukan sahabat terindahku, tapi kau adalah sahabat terbaikku. Karena yang TERINDAH belum tentu jadi yang TERBAIK
_HANA & ARISA_

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo