MAAF
Kata maaf saja mungkin
tak cukup untukmu, namun sekarang aku hanya bisa mngucapkan kata maaf.
Maaf untuk semua yang
pernah aku lakukan padamu, maafkan aku yang masih belum bisa memahamimu. Maafkan
aku yang selalu mementingakan egoku. Maafkan lidahku yang selalu membuatmu
terluka.
Kau tau dalam hatiku
aku selalu menyalahkan diriku.
Kenapa aku sebodoh ini,
jika aku mencoba menahan egoku sedikit saja, mungkin tidak akan berakhir
begini.
Sekali lagi maafkan
aku...... sahabat terbaikku.
~~~~
“jangan pernah menangis sendirian.. menangislah
bersamaku..”,mohon Hana.
“tidak, biarkan aku saja yang menangis, kau tetaplah
tersenyum.. air matamu terlalu berharga untuk menangis bersamaku Hana..”,jawab
Arisa serak.
Air mata Arisa masih saja merembes keluar, bahkan di wajahnya
sudah membentuk sungai kecil untuk air matanya keluar.
“tidak ! kita bersahabatkan... sahabat selalu bersama dalam
suka ataupun duka, jika kau tersenyum maka aku juga tersenyum, jika kau
menangis aku juga akan menangis Arisa..”,ucap Hana.
“aku telah menodai persahabatan kita Hana.. aku bukan sahabat
yang baik bagimu, kau terlalu baik bagiku..”
“Tidak Arisa! Demi Tuhan jangan berkata begitu.. manusia
tidak ada yang baik, semuanya pasti pernah berbuat kesalahan termasuk aku
dirimupun juga.. “
“maafkan aku Hana.. maaf”,ucap Arisa, tubuhnya merosot jatuh
ke lantai, kakinya lemas, tenanganya juga sudah habis karena terlalu lama
menangis.
“berhentilah minta maaf , kita sama-sama salah..”
“tidak Hana, aku yang salah, aku minta maaf... maafkan aku..”
“sudahlah, jangan memperpanjang masalah ini.. kita akhiri
saja semuanya, kita sudah SMA tidak bisakah kita berfikir yang lebih dewasa
sedikit, bukan waktunya lagi kita menangis seperti ini, jadikanlah masalah ini
sebagai pembelajaran kita untuk kedepannya..”
“ yaa, sekali lagi maafkan aku karena telah berbohong
kepadamu, aku janji persahabatan kita kedepannya tidak akan ada kebohongan
seperti ini lagi..”
Hana tersenyum pada Arisa, tiba-tiba saja senyumnya sedikit
menghilang saat menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Arisa, matanya sayu,
kulitnya yang putih sekarang lebih putih dari biasanya dan juga wajahnya pucat.
Ada apa dengan Arisa ? kenapa Hana merasa ada yang tidak beres dengan Arisa ?
Dan pemfikiran Hana buyar karena tiba-tiba saja Arisa jatuh ke dalam pelukannya.
“tidakk ! Arisa........”
Hana langsung terbangun dari mimpinya, nafasnya tersengal, tubuhnya berkeringat.
Ya Tuhan... Ia bermimpi tentang Arisa lagi. Mimpinya tadi
merupakan hari terakhir Hana bisa berbicara dengan Arisa, karena selanjutnya Arisa
meninggal. Arisa menyembunikan sebuah fakta pada Hana, ia sakit sudah lama
sekali. Dan entah apa maksud Arisa menyembunyikannya dari Hana. Yang jelas ia
merasa berdosa sekali pada Arisa, sebagai sahabat yang setiap hari bertemu,
sangat keterlaluan baginya jika tidak tau sahabatnya sedang bertarung dengan
penyakitnya untuk bertahan hidup. Ya Tuhaannn.... aku menyesal
~~~~
“Arisa apa kabar ? apakah kau sudah tenang disana ? aku
sangat merindukanmu.. kenapa kau pergi secepat ini ? kenapa kau pergi mennggalkanku
sendirian ?”
Tangan Hana yang berada di atas batu nisan Arisa bergetar,
Hana menutup mulutnya mencoba meredam tangisannya yang pecah..”
“Arisaa.... maafkan aku, jika saja kau tidak kerumahku hari
itu, kau pasti masih di dunia ini bersamaku..jika saja aku tidak memeperpanjang
masalah itu pasti kau masih bisa bertahan sekarang, seharusnya kau mementingkan
kondisimu dulu daripada menemui aku, maafkan aku Arisa, maaf.......sekali lagi
maafkan aku..”
Hana tersenyum miris, kemudian mengusap air matanya dengan
kasar.
“bodoh sekali aku ! maafkan aku Arisa, aku lupa jika kau
tidak suka aku meminta maaf padamu........jadi aku harus bagaimana
sekarang...?”,tanya Hana pilu.
Tiba-tiba saja suara Arisa bergema di telinganya, “tetaplah tersenyum, jangan pernah menangisiku,
air matamu terlalu berharga untuk menangisiku..” ,kata-kata Arisa
tersebut semakin bergema di telinganya.
“baiklah Arisa, aku akan tersenyum untukmu.. sekarang aku
harus pergi ke sekolah, ada tambahan kelas, lain kali aku akan kesini lagi...
aku janji akan sering-sering menjengukmu..”,ucap Hana pada makam Arisa.
Persahabatan kita tidak akan pernah berakhir apapun
penyebabnya. Yang aku tau, persahabatanku denganmu adalah seumur hidup. Jika
aku salah aku minta maaf jika kau salah kau juga harus minta maaf. Tangan kita
akan selalu menggenggam satu sama lain, karena tangan kita ini juga diciptakan
untuk menguatkan satu sama lain, kau memang bukan sahabat terindahku, tapi kau
adalah sahabat terbaikku. Karena yang TERINDAH belum tentu jadi yang TERBAIK
_HANA & ARISA_


0 komentar:
Posting Komentar